Fauna khas Sulawesi. Seorang peneliti
dari Inggris Alfred Russel Wallace, mengeluarkan suatu pernyataan yang disebut
garis Wallace setelah menjelajahi Indonesia. Garis tersebut membusur dari Bali
dan Lombok menuju ke antara Kalimantan dan Sulawesi, sebelah selatan Philipina
dan sebelah utara Hawaii yang menandai perbedaan flora dan fauna pada daratan
yang terpisah ketika zaman es.
Sedangkan wilayah Sunda Besar
yang terdiri dari Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali, merupakan bagian paparan
Sunda dan faunanya sama dengan fauna daratan Asia. Pulau-pulau di bagian timur
Bali yang merupakan bagian daratan Australia merupakan bagian dari paparan
Sahul yang meliputi kepulauan Aru, Irian dan Australia.
Dengan begitu, Sulawesi merupakan
pulau terpisah dari kedua dataran tersebut, sehingga Wallace mengklaim Sulawesi
sebagai daerah di Indonesia yang memiliki flora & fauna tersendiri. Berikut
ini adalah beberapa fauna unik tersebut. Berikut adalah jenis fauna berasal
dari Sulawesi.
1. Anoa
Anoa adalah salah satu satwa
endemik pulau Sulawesi. Anoa juga menjadi fauna identitas provinsi Sulawesi
Tengah. Anoa sering disebut dengan kerbau kecil, karena memang mirip kerbau,
tetapi pendek serta lebih kecil ukurannya, kira-kira sebesar kambing. Satwa
yang dilindungi oleh pemerintah ini terdiri dari dua species, yaitu anoa
pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis).
Kedua satwa ini tinggal dalam hutan yang jarang dijamah manusia.
Jumlah anoa diperkirakan sekitar
5000 ekor dan hanya ada di Sulawesi. Namun, Ulah manusia menghancurkan populasi
Anoa, Anoa seringkali diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.
2. Kura-Kura Paruh Betet
Kura-Kuta Paruh Betet merupakan
salah satu dari 7 reptil langka di Indonesia, Bahkan termasuk dalam daftar The World’s 25 Most Endangered Tortoises and
Freshwater Turtles—2011 yang dikeluarkan oleh Turtle Conservation Coalition. Bentuk mulutnya yang meruncing
menyerupai paruh Burung Betet, membuatnya dinamai “Kura-Kura Paruh Betet”.
Satwa ini tidak dapat ditemukan di tempat lain selain di pulau Sulawesi bagian
utara.
Populasinya kini diperkirakan
hanya mencapai 250 ekor, hal ini disebabkan oleh perburuan, penebangan kayu
komersial, pertanian skala kecil, dan pembukaan hutan untuk perkebunan kelapa
sawit. Minimnya populasi juga diperparah oleh rendahnya tingkat reproduksi
Kura-Kura Paruh Betet ini.
3. Tarsius
Tarsius adalah primata yang
sangat unik. Tarsius bertubuh kecil dengan mata yang sangat besar, bola matanya
berdiameter sekitar 16 mm dan berukuran sebesar keseluruhan otaknya. Kaki
belakangnya juga sangat panjang. Nama Tarsius diambil karena mereka memiliki
tulang tarsal memanjang yang membentuk pergelangan kaki mereka, sehingga mereka
dapat melompat sejauh 3 meter dari satu pohon ke pohon lainnya. Tarsius juga
memiliki ekor panjang yang tidak berbulu, kecuali pada bagian ujungnya.
Tarsius memakan serangga seperti
kecoa, jangkrik, reptil kecil, burung, dan kelelawar. Mereka hanya bisa
ditemukan di hutan-hutan Sulawesi Utara hingga Sulawesi Selatan, juga di
pulau-pulau sekitar Sulawesi seperti Suwu, Selayar, dan Peleng.
4. Burung Maleo
Burung Maleo hanya bisa ditemukan
di di Pulau Sulawesi, tepatnya di Kabupaten Donggala dan Kabupatren Luwuk
Banggai, Sulawesi Tengah. Burung Maleo memiliki tonjolan besar di atas kepala.
Karena tonjolannya itu, Burung Maleo bisa mendeteksi panas bumi untuk
menetaskan telurnya. Konon, Burung Maleo akan pingsan setelah mengeluarkan telurnya,
ini karena ia harus mengeluarkan telur dalam ukuran yang sangat besar, yaitu
kira-kira 5 kali lebih besar dari telur ayam kampong.
Keunikan telur Burung Maleo
tersebut membuat banyak orang yang memburunya, kini Burung Maleo terancam
punah, jumlahnya diperkirakan kurang dari 10 ribu ekor.
5. Babirusa
Disebut Babirusa karena hewan ini
memang mirip sekali Babi, ukuran badannya jauh lebih besar dari babi biasa.
Babirusa juga punya taring panjang yang mencuat ke atas menembus moncongnya.
Satwa ini tergolong herbivora, suka sekali menyantap buah-buahan dan tumbuhan
seperti mangga, jamur dan dedaunan. Babirusa memilih mencari makan pada malam
hari, agar terhindar dari binatang buas yang sering menyerang. Sebenarnya babi
rusa termasuk hewan yang pemalu, namun akan sangat buas jika ada yang
mengganggunya.
Babirusa adalah salah satu hewan
langka, ia hanya terdapat di sekitar Pulau Sulawesi, Pulau Togian, Malenge,
Sula, Buru dan Maluku, jumlah mereka diperkirakan hanya tinggal 4000 ekor.
6. Kera Hitam
Hewan primata ini berciri khas
dengan rambut berwarna hitam di sekujur tubuh kecuali punggung dan selangkangan
yang agak terang. Kepala hitam berjambul, muka tidak berambut, moncong lebih
menonjol. Kera Hitam Sulawesi hidup pada daerah yang berhutan atau daerah
perkebunan masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone,
Sulawesi Utara.
Kera Hitam Sulawesi terkenal
cerdas dan ramah, namun sayangnya, perburuan manusia atas satwa langka itu
tidak terkendali. Kera Hitam ini diperdagangkan di sejumlah pasar di Minahasa
dan Tomohon.
Itulah beberapa fauana khas Sulawesi.
Hewan diatas merupakan hewan yang langka apalagi diera modern seperti ini,
patutnya kita menjaga dan melestarikannya bukan memburunya dan menjadikannya
punah. Semoga bermanfaat.
@-)
BalasHapus